Nasihat Bapak pada Anak Perempuannya [Inspire]

23.54 0 Comments


“Jadilah Whiskas Nak! Jangan Ikan Asin!”

Sore itu, tepat dihari ulang tahunku yang ke delapan belas bapak mengajakku makan malam  di madiun dengan adekku. Jam 3 sore aku sudah duduk manis di bus yang membawa ke madiun.  Adek duduk di sebelahku. Dia tampak senang dengan acara jalan-jalan yang akan kami lakukan. Seperti biasa., bus S*mber K*ncono yang kami tumpangi  jalan ugal-ugalan seolah-olah itu arena F1. Bukan jalan raya. Aku memejamkan mata. Berharap jika nanti ada insiden aku tidak tahu dan sudah tiba-tiba langsung mati. Tentu saja itu ngga bener. Ini ulang tahunku yang ke delapan belas!

Aku sampai dimadiun sekitar  jam empat. Turun dari bus menuju ke salah satu coffeeshop tempat bapak menunggu. Dan benar. Sesampai disana, tampak lelaki yang familiar tersenyum melambai kepadaku.



‘baru sampai Kak?’

‘iya nie. Hari jumat aku masi masuk kantor pak. Jadi aku nunggu jam kantor selesai baru aku kesini’
‘oooh. Ini baru setengah lima kan? Makan malam nanti aja ya? Habis Shalat Maghrib. Kita kongkow disini dulu Kak. Sama dedek. Ok Dek?’

Adekku teriak senang. Aku ngerti alasannya. Pasti karena maen di timezone. Dasar bocah!
‘ok lah. Aku pesen minum ya pak?’

Aku memesan segelas cappuccino dingin. Adekku chocholate banana ice cream. Pesenan bapak? Kopi original!
Kita ngobrol ngalor ngidul ngga karuan. Jarang banget kita bisa duduk bareng kaya gini. Adekku sibuk dengan game online nya. Fasilitas hotspot yang ada di tiap cafĂ© seperti ini cukup membantu…………buat momong anak kecil yang demen sama game. Jadinya kita ngobrol tanpa gangguan si adek resek.

‘eh kak, udah punya pacar belum?’

‘hah?! Kuq tanya gitu pak? Ga ada topik lain apa?’

‘ya bapak sekedar tanya aja. Gini-gini aku bapakmu. Nanti kalo kakak menikah bapak yang nikahkan kamu….’

‘masih lama kali Pak. Lagian siapa yang bilang aku bukan anakmu?’

Tawa bapak meledak sampe keluar air matanya.

‘emang apa hubungannya apa Pak, antara pacar sama menikah?’

‘ya adalah. Pria yang kamu nikahi itu tercerminan dari kualitas kamu sebagai perempuan.’

‘maksudnya? Belibet nie ngmung pake bahasa planet!’

‘kita pake bahasa analogi ya? Ok, kita ibaratkan laki-laki adalah kucing. Dan perempuan itu makanan kucing………………’

‘apaaaaaaa????!!!! Cewek jadi makanan laki-laki? Cewe makanan kucing?! ’#@$%@%&!!!!!!???? Arrrrrrrghhhh tega bener Pak analoginya!!!!!!!’

‘Ssssstttttttt jangan protes dulu. Dengerin! Kan baru perumpamaan. Kamu harusnya bersyukur. Bapakmu ini membocorkan rahasia besar laki-laki. Bahwa kaum adam dilahirkan menjadi “kucing”………..’

Obrolan kami terhenti. Seorang waitress membawa pesanan kami. Adekku sejenak menghentikan permainannya. Menikmati semangkuk es krim pisang yang diguyur cokelat. Mulut dan tangannya belepotan cokelat. Tapi adek tidak peduli. Bapak dengan santai menuang gula dan krimer di kopi hitamnya. Aku mengamata segelas cappoccino dihadapanku. Tampak cantik dengan krim putih yang diujungnya ada sebuah ceri merah dan dua batang wafer coklat. Terlalu indah untuk segelas minuman. Tapi rasa haus mengalahkan otak kananku yang berpikir keindahan yang nyerempet lebay.  Perlahan aku menyedot cappocino itu. Sruuuup sruuuuup.enaaaaaaaaaaaaaaak :D

‘maksudnya lelaki dilahirkan sebagai kucing itu apa pak?’
Aku bertanya sambil memberi tanda kutip pada kata “kucing”

‘ooh itu rahasia dunk. Men only!’

‘bapak pelit! Bikin penasaran aja!’

‘kakak ngga perlu tau apa maksudnya. Yang kakak harus tahu, jadilah Whiskas. Bukan Ikan asin buat kucing kampung!’
Alisku berkerut. Bapak ngerti aku masi belum ngeh.

‘inget ma roger?’

Ingatanku melayang pada seekor kucing peranakan persia yang aku pelihara pas kelas 4 SD. Kucing yang endut, lucu dan males. Sayaaaaang banget ma ni kucing. Tapi sayangnya si roger ilang dicuri orang. Kucing buleku sayang, kucing buleku ilang T_T

‘Ingatkan? Orang-orang belum punya kucing ras, kita sudah punya. Walau darahnya campuran ma kucing kampung. Ibarat artis Luna Maya deh. Bapak bule ibu jawa. Tapi tetep aja kucing ningrat. Si roger Cuma doyan whiskas, roti tawar sama susu. Dia ikan asin ngga doyan. Pernah bapak coba kasi ikan asin, eh dikepehin. Besoknya bulunya roger pada rontok. Yaudah kapok ngasi ikan asin buat roger…..’

‘iya pak. Udah inget. Roger walau males dan hobinya tidur melulu tapi kucing sopan, ngga pernah nyuri lauk diatas meja makan. Kalo minta mesti meong meong terus……’

‘tapi sekarang bayangin aja kucing kampung kak. Ada makanan apa pasti diembat.apalagi disodorin didepan mukanya. Ilang deh nasibnya. Si kucing kampung doyan apa aja. Mulai dari ikan asin, tulang, kepala ikan, apa aja pasti dia mau. Intinya apa adanya. Nggak selektif dan nggak berkelas. Gitu kak’

Aku berpikir. Jangan-jangan lagu kicing garong terinspirasi dari kelakuan kucing kampung ya???

‘nah, perempuan hanya punya satu pilihan. Tingkatkan kualitas mereka baik intelektualitas, kepribadian dan semua yang menjadi daya tarik kamu sebagai perempuan. Ditambah satu lagi. Humble. Rendah hati’

Bapak berhenti, menarik napas panjang dan dengan merdeka menghembuskan asap rokoknya.

‘dengan kamu naikin grade mutu dan kualitas sebagai perempuan maka kamu siap menjadi whiskas. Yang harga per kemasannya mahal. Lebih mahal dari sepuluh kilo ikan asin di pasar. Dikemas dengan aluminium foil. Siap untuk menjadi kesayangan para “kucing” berkelas. Karena hanya “kucing” berkelas dan berkualitas baik juga yang mampu mendapatkan kamu.’

Sejujurnya aku risih dengan analogi bapak. Bapak tertawa.

‘bapak tahu, kakak tidak nyaman dengan apa yang kita bicarakan. Tapi ini penting. Pesan berharga seorang bapak kepada anak gadisnya. Jika kau ingin pendamping yang baik dalam segala hal, maka kamupun harus menjadi baik juga. Perbaiki diri, perbaiki hati. Ngerti?’

‘iya pak. Ngerti……’

‘satu lagi. Ingat! Jadilah whiskas bukan ikan asin. Biar ‘kucing’ terbaik yang mendapatkan kamu. Dan satu lagi, setiap lelaki dilahirkan menjadi ‘kucing’ yang hobi makan dan ‘pilih-pilih’ makanan. Walau sebenarnya lelaki membantah fakta ini. Tapi mereka tidak pernah bias benar-benar membantahnya. Wanita memang hadiah terindah dari Tuhan untuk ‘kucing-kucing’ ini. Pilihan kamu adalah menjadi whiskas yang bermutu tinggi atau ikan asin murahan yang diobral di pasar-pasar.’

Aku merengut. Tidak terima dengan perumpamaan yang demikian. Wanita adalah makanan? OMG!!!! Bapak hanya tertawa. Memperhatikan bibirku yang mengerucut. Tanda aku kesal dan gusar.

‘jangan marah. Toh ini demi kebaikan kakak juga. Bagaimanapun, bapakmu seorang “Kucing” yang berpengalaman!’
Kata bapak sambil menaik turunkan alisnya. Aku tertawa. Meski dihati terselip rasa jengkel. Tapi nasihat bapak ada benarnya. Ah ya, bapakku memang benar-benar  “Kucing” berpengalaman. Aku menyeruput cappuccinoku yang tak lagi dingin. Dari jendela coffeshop hujan turun diam-diam. aku juga berpikir diam-diam………


Obralan hangat di ulangtahunku yang ke 18. 2 Des 2011
by Azizah Pradnya Paramitha

Faisal Mandala

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: