Rindu Malam Rembulan [Puisi]
Bergurau dengan kawan
Tentang sentuh, pandang dan rasa
Ah, betapa absurd ini malam
terdengar dendang tanpa gendang
Coba ingat lagi, kapan?
Kapan-kapan jawabmu
tentang tanya, tanya hati
kapankah tak sendiri?
Dendang pun merasuk malam
Alunkan selendang lampir rembulan
Jenawi kini menari-nari, sendiri
Di bawah rindang pohon kenangan
Duh, kau pemilik hati
Jangan lagi kau merayu
Karena rindu pemantik nafsu
Pada hati beradu kalbu
Aku sendu, aku rindu...
Yogyakarta, 10 Maret 2012 02:20
0 komentar: