Aku, yang Tak Mudah Kau Hapus [Puisi]

22.28 0 Comments

Hari ini aku membuka lagi garis waktumu di Facebook.
Melihat lagi beberapa kalimat yang dulu kamu sempat bilang itu buat aku.
Untuk aku.
Anehnya, tidak aku temui lagi.
Oh, mungkin kamu sudah menghapusnya.
Lantas aku lihat lagi beberapa kalimat yang kamu sempat taruh dalam kubikal kesukaanmu.
Di situ sempat ada beberapa Statusku yang sempat kamu jadikan kesukaan.
Dan, lagi-lagi aku tidak menemukannya. Iya, mungkin kamu sudah menghapusnya.

Apa lagi?
Apa lagi yang akan kamu hapus tentang aku dalam hidupmu?
Kita sudah menghapus nama masing-masing kita di kehidupan kita.
Bahkan sudah tidak lagi saling mengikuti masing-masing kita,
di garis waktu jejaring sosial tempat kita pernah berbagi rima, sajak, atau bahkan entah apa.

Hapuslah.
Hapuskan semua tentang aku yang menurutmu mengganggu.
Tapi satu hal yang kamu harus tahu.
Kamu tak akan pernah bisa hapuskan jejak bibirku yang pernah mengecap atas bibirmu.
Kamu juga tidak akan pernah bisa hilangkan gumulanku dan semua jejak tubuhku saat kita menyatu.
Terlebih lagi, kamu, tidak akan bisa hilangkan kenangan atas aku yang pernah mengisi hatimu.
Relung-relungmu.

Ketahuilah, setiap kamu rasakan pilu yang nyeri, adalah aku yang sedang mengingatmu.
Bukan lelakimu itu.
Saat dini hari menjelang pagi, gelisah hatimu akan merindu padaku, atau foto-foto telanjang kita yang sengaja tanpa kepala.

Hapus kenangan itu, Sayang.
Aku tantang, semampu apakah kamu?

Aku, terlalu penuh untuk sekedar kamu lupakan.
Aku, terlalu istimewa untuk kamu anggap biasa.
Kita, adalah petulangan liar yang kamu bahkan takkan sanggup lagi raih dan gapai,
bahkan hanya dalam ingatan.

Sekali lagi, aku tantang kamu.
Hapus aku.
Mampu???

Faisal Mandala

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: