Trilogi 'teman' [Puisi]

22.34 0 Comments

Dulu. . .
Kelakarmu pemecah kesunyian hati
Seuntai senyum itu merayuku tuk menyapa
Hai… gadis manis berkerudung biru berparas senja
Apakah tawang embun ini tak sejukkan baramu??
Sekedar perayu pengucap kisi-kisi buta yang terkirim dulu
Sembari terbasahkan janji, ku padamkan bara itu
Tapi hanya bak pemantik murahan,
Ku nyalakan kembali bara itu jadi api



Kini. . .
Kau tahu bahwa merpati berkhianat terhadap takdir
Kepakannya penyala api peraduan di musim dingin
Senyummu beraut fajar berparaskan mentari
Buatku yang sempat terkalahkan rasa
Terkalahkan rasa takut akan kegeraman hatimu
Kembali dengan syair maya yang teruntai rindu
Aku memang pecinta klasik yang merindumu
Pradnya paramitha terimalah cintaku
Dan kau minta ku menunggu…

Nanti. . .
Kala kau terima aku kembali
Jadikan aku tungku jika tiada tempat baramu mengabu
Jadikan aku penyala api kehangatan jika bara itu beku, dan
Jadikan aku lelaki yang disempurnakan takdir dengan kau dibelakangku
Meski kini kau hanya ‘teman’ku

Faisal Mandala

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: