Kangen [Puisi]

22.39 , 2 Comments

Boleh aku kangen padamu?
sekali lagi aku gagu mengeja kalimat itu
Karena tiada ikatan antara rindu
meski rasaku tiada luruh dan mengabu

Bisakah aku menitipkan rindu pada aroma hujan
yang kerap kau hirup dari balik jendela kamarmu?
Pada sebentuk resah yang menggeliat di bilik jantung,
aku tak akan pernah menyerah kalah.

Rasa bukanlah udara yang bisa kupompa dari rongga dada
Dia adalah gugusan bintang,
yang dibawa senja dalam keranjang malam.
Kunikmati satu demi satu sembari menyesap secangkir teh
yang kuseduh dari seikat kenangan

Andai saja aku mampu merayu takdir,
dan meminta sepasang sayap. . .
Aku akan terbang ke pangkuanmu
dan berbisik lirih di telingamu : maaf, aku merindukanmu.
Meski sesudahnya di pipiku akan tercetak tapak tangan kekasihmu,
aku tak peduli
Rindu ini seperti kanibal yang memakan habis akal sehatku.

Dan sendiri pun bukanlah kabut yang mengisi nadiku
tapi kesepian ini selaksa jarum menusuk kulit,
dan mencuri darahku hingga ku terpucat pilu.
dan akhirnya ku terbang menghampirimu
sembari berucap entah kamu cinta pertama, kedua, ketiga, bahkan keseratuspun itu mnurutmu. . . bolehkah aku kangen padamu?
meski tak seuntaipun pengaduanku terpetik olehmu. . . .

Nanti, ketika jantung ini berzirahkan api
akan ku rajut seuntai pengakuanku
sewujud pemujaan akan keindahan tuhan dalam parasmu
wahai gadis penjarah mimpi, ijinkan Aku mencintaimu

Faisal Mandala

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

2 komentar: